Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2 Korintus: Latar Belakang, Penulis, Waktu, Tempat, Tujuan, Isi, Garis Besar, Ringkasan

Latar Belakang Kitab 2 Korintus

Surat 2 Korintus ditulis karena dilatarbelakangi surat kirimannya yang pertama kepada jemaat Korintus, Paulus menunggu jawaban suratnya di Efesus. Dia telah pergi ke utara ke Troas untuk menjumpai Titus, tetapi ketika Titus tidak muncul dia meneruskan perjalanannya ke Makedonia (2:12,13).

Ketika akhirnya mereka berjumpa, Paulus menulis bahwa dia terhibur oleh laporan tentang kerinduan, keluhanmu, kesungguhanmu untuk membela aku (7:7). Akan tetapi beritanya tidak semuanya menggembirakan.

Sekelompok orang-orang yang suka mengeluarkan pendapat mereka dalam gereja telah mengecam wewenang rasul Paulus. Rupanya mereka itu sekelompok orang Yahudi yang menentangnya (11:2).

Mereka mengabaikan kenyataan iman Paulus kepada Kristus dan kesungguhan pelayanannya (10:2) serta memandang rendah dirinya (10:10). Walaupun beberapa orang di dalam gereja telah menyesal dan bertobat (2:1-11), kelompok orang yang tidak bertobat itu terus saja menghambat Paulus. 

Oleh karena itu dalam suratnya yang kedua ini Paulus banyak membela diri, bahkan lebih dari 30 kali ia membela diri mengenai sikap pelayanannya, dan penyerahannya dalam tanggung jawabnya terhadap jemaat-jemaat.

Maka ia mengutarakan hati sanubarinya di dalam surat ini, hal mana tidak dilakukannya dalam surat-suratnya yang lain.

Penulis Kitab 2 Korintus

Surat 2 Korintus begitu erat hubungannya dengan 1 Korintus sehingga disini bisa kita simpulkan bahwa penulis kitab 2 Korintus adalah Rasul Paulus sendiri.

Waktu / Tahun Penulisan Kitab 2 Korintus

Jika kita ingat bahwa menurut Kisah Para Rasul 20:6, Paulus berangkat dari Filipi menuju Yerusalem "sesudah hari raya Roti Tidak Beragi" (yaitu pesta yang langsung mengikuti paskah; jadi, kira-kira pada bulan ke-4), juga dengan mengingat bahwa Paulus tinggal di tanah Yunani tiga bulan lamanya (Kis. 20:3), dan jika kita misalkan bahwa untuk berjalan dari Makedonia ke Korintus dan kembali itu memerlukan kurang lebih 2 bulan, maka itu berarti bahwa menurut penanggalan kita, Paulus menulis surat 2 Korintus pada akhir tahun 56 (Pentakosta 57 di Yerusalem: Kos. 20:16).

Tempat Penulisan Kitab 2 Korintus

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat di Kontintus diduga ditulis di salah satu tempat di Makedonia, sesudah Paulus bertemu dengan Titus. Tetapi Titus disuruh kembali lagi ke Korintus, mendahului Paulus, dengan membawa surat 2 Korintus. Titus diiringi oleh beberapa wakil jemaat Makedonia (8:17-24; 12:18).

Tujuan Penulisan Kitab 2 Korintus

Surat 2 Korintus merupakan salah satu surat Paulus yang bersifat sangat pribadi dan sebagian besar isinya bertalian dengan pembelaan pelayanannya (pasal 1-7) dan jabatannya sebagai rasul (pasal 10-13). Pasal 8 dan 9 merupakan permohonan tambahan untuk memenuhi pelayanan pemberian mereka dan peringatan yang tajam bahwa mereka agak lalai dalam memenuhi pelayanan tersebut.

Ciri-Ciri Khusus Surat 2 Korintus

Ditengah-tengah banyak petunjuk pribadinya, Paulus juga memberi banyak penegasan doktrin yang penting yang akan bertahan. Terutama perhatikanlah penunjukan yang utama akan sifat dan pekerjaan Allah (1:3,4; 2:14; 4:5,6; 5:18-21; 6:14-18; 9:7-15), perbedaan yang nyata antara perjanjian yang lama dan baru (pasal 3), kehidupan di akhirat (5:1-10), pelayanan perdamaian (5:14-21) dan pengurusan keuangan Kristen (pasal 8, 9).

Analisa Isi Surat 2 Korintus

Seperti yang sudah diketahui bahwa isi surat 2 Korintus lebih banyak membahasa mengenai pembelaan diri Paulus terhadap tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepadanya:

  1. Tuduhan bahwa Paulus tidak mempunyai surat kepujian, karena orang Yahudi biasa bermegah atas surat semacam itu (3:1). Apakah sebenarnya surat kepujian yang sungguh berharga itu? Surat kepujian yang sebenarnya adalah apa yang tertanam dalam hati sanubari seseorang, surat mana dapat dibaca oleh semua orang (3:2-3).
  2. Tuduhan bahwa Paulus bersikap keras dan tegas waktu berjauhan (10:10-11), tetapi tidak berani waktu dekat (10:1-2). Sedangkan, keangkuhan manusia akan diruntuhkan oleh Allah sendiri (10:4-5). Paulus tetap mempertahankan penyerahannya yang mutlak. Ia tidak bertindak secara duniawi dalam kemegahannya (10:6-8).
  3. Tuduhan bahwa Paulus memuji diri dan bermegah. Pendirian yang salah dipunyai oleh mereka yang memuji diri, yang didasarkan pada ukuran perbuatan yang diambil dari diri sendiri. Hal ini hanya membangkitkan keangkuhan dan kesombongan (10:12-13). Orang yang memuji diri tidak akan tahan uji di hadapan Tuhan kelak (10:17-18).
  4. Tuduhan bahwa Paulus bertindak meliwati batas tugasnya. Sidang di Korintus belum mengerti akan panggilan Allah terhadap diri Paulus. Beban Paulus ialah untuk memberitakan Injil Tuhan di daerah-daerah yang lebih jauh lagi, yakni daerah-daerah yang belum mendengar berita Tuhan yang indah ini. Hal ini setimpal dengan panggilan Allah kepadanya seperti ternyata dalam Kisah para Rasul 16:9-10, 18:10, dan II Korintus 12:1. Bandingkanlah dengan II Korintus 10:14-15.
  5. Tuduhan bahwa Paulus bukan seorang rasul yang dipilih oleh Allah (11:5). Mungkin ini disebabkan karena ia tidak terhitung di antara keduabelas rasul yang dipanggil oleh Yesus. Adanya bukti bahwa Paulus sungguh-sungguh dipanggil oleh Allah untuk menjadi rasul-Nya, terdapat dalam Kisah para Rasul 9:15-16. Memang pada masa itu banyak rasul mampir sebagaimana terdapat dalam II Korintus 11:12-13.
  6. Tuduhan bahwa Paulus kurang paham dalam hal berkata-kata (11:6). Sebenarnya, kesanggupannya untuk berkata-kata, bahkan di hadapan raja-raja sekalipun, dinyatakan berkali-kali dalam Kisah para Rasul 24-26).
  7. Tuduhan bahwa Paulus mementingkan dirinya sendiri dan bermegah saja (11:10-14). Ada juga rasul-rasul palsu yang hendak menyamakan kebaikan pelayanannya dengan keunggulan pelayanan Paulus. Tetapi seperti dikatakan oleh Paulus, "[blis pun menyamar sebagai malaikat terang." Rasul-rasul palsu bermegah secara duniawi, sedangkan Paulus bermegah dalam Tuhan saja.
  8. Tuduhan bahwa Paulus dan Titus mencari keuntungan secara jasmaniah dari jemaat di Korintus (12:17-19). Paulus yakin bahwa dengan adanya segala salah paham, maka iman para rasul semakin dikuatkan. (Lihat juga 2 Kor 9:8).

Paulus mempertahankan kerasulannya (11:22-29)

Paulus adalah seorang lbrani, seorang Istael dari keturunan Abraham, yang dipanggil untuk menjadi pelayan Kristus, sama seperti para rasul lain, demikian juga dalam jerih payah penderitaannya karena Kristus, sebagaimana ternyata dalam rentetan kesulitan dan kesukaran yang dialaminya (2 Kor 11:22-27). Semuanya itu ditanggung oleh Paulus untuk memelihara jemaat-jemaat Tuhan (11:28).

Garis-garis Besar Kitab 2 Korintus

Berikut ini garis-garis besar surat 2 Korintus:

  • Salam pembukaan dan pengucapan syukur Paulus (1:1-11)
  • Paulus membenarkan diri dan menyatakan sebab-sebab ia belum sempat ke Korintus (1:12-2:11)
  • Sikap-sikap yang baik dalam pelayanan (2:12-9:15)
    1. Kemenangan dan kemuliaan dalam Injil itu (2:12-3:18)
    2. Harta rohani dalam bejana tanah (4:1-15)
    3. Penghiburan dan kebahagiaan dalam pelayanan (4:16-5:10)
    4. Pelayanan dalam mendamaikan orang (5:11-6:10)
    5. Nasihat-nasihat untuk bercerai diri dari dosa dan hidup dalam kesucian (6:11-7:1)
    6. Berita sukacita yang dibawa oleh Titus (7:2-16)
    7. Pelayanan dalam hal memberi (8:1-9:15)
  • Paulus mempertahankan kerasulannya (10:1-12:18)
  • Kekuatiran Paulus dan nasihat-nasihat yang terakhir (12:11-13:13).

Ringkasan Kitab 2 Korintus

Berikut ini ringkasan kitab 2 Korintus:

  1. Salam, 1:1,2
  2. Masalah pelayanan Kristen, 1:3-7:16
  3. Masalah pemberian orang Kristen, 8:1-9:15
  4. Masalah seorang Gembala Kristen, 10:1-13:10
  5. Penutup, 13:11-14

Referensi:

M. Dunnet, Walter. (2013). Pengantar Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas

Chapman, Adina. (2004). Pengantar Perjanjian Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup

Duyverman. (2009). Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Blogger Toraja
Blogger Toraja Menulis adalah bekerja untuk keabadian, semua orang akan mati kecuali karyanya
close