Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alur Cerita Game Resident Evil Village Shadows of Rose DLC

Selamat datang di situs Blogger Toraja.

Tidak butuh waktu lama, Capcom akhirnya merilis seri Resident Evil 8 DLC Shadows of Rose dimana game ini lebih banyak menyorot kisah hidup Rosemary Winters. Game ini dirilis pada bulan september lalu di ajang Tokyo Game Show 2022 yang akhirnya sempat membuat geger dikalangan para gamers.

Namun sebelum memainkan gamenya, ada baiknya kamu mengetahui plot perjalanan Rose di alam Megamycete yang akan dibawakan dalam bentuk alur cerita game Resident Evil Village Shadows of Rose DLC. Oya alur cerita ini bersumber dari channel Youtube Droomp. Yuk langsung saja disimak penjelasannya.

Alur Cerita Game Resident Evil Village Shadows of Rose DLC

Setelah kematian Ethan, putrinya Rose, hidup di bawah perlindungan Chris Redfield dan Mia, ibunya. Ia tumbuh besar dengan kasih sayang dan mendapatkan pembelajaran dari Mia. 

Rose juga telah menganggap Chris sebagai keluarganya dan Chris memberinya cincin pernikahan dan jaket milik Ethan. Di masa kecilnya, Rose dengan penuh semangat mencoba untuk berteman dengan anak-anak yang seumuran dengannya di sekolah, namun tak ada satupun dari mereka yang ingin berteman karena mereka semua merasa takut dan jijik ketika melihat Rose mengeluarkan keringat berupa zat putih lengket di tangan saat sedang gugup, yang dimana itu adalah sifat mutannya yang diturunkan oleh Ethan. 

Bukan hanya teman sekelasnya, gurunya pun merasakan hal yang sama, meski Chris telah berusaha meyakinkan bahwa zat putih itu tidak menular. Seiring dengan bertambahnya usia, Rose mulai menyadari sifat mutannya dan terus berusaha menyembunyikan itu agar tidak dipandang sebagai orang aneh. Ia ingin hidup sebagai gadis normal. 

Pada tahun 2037, ketika Rose menginjak usia 16 tahun, Chris menawarinya untuk bergabung ke dalam Hound Wolf Squad, sebuah unit militer yang dipimpin olehnya, namun Rose sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya pada tawaran itu. 

Beberapa waktu kemudian, ia dihubungi oleh Dion Wilson, salah satu anggota Hound Wolf Squad dengan codename “Canine” dan biasa dipanggil sebagai “K” oleh Rose, yang mengajaknya bertemu di sebuah taman untuk membicarakan persoalan penting. 

Dalam pertemuan itu, keduanya berbincang-bincang soal kehidupan sekolah Rose yang masih sama saja, tidak ada seorang pun yang ingin berteman dengannya karena ia dianggap sebagai orang aneh. Untuk itulah, K memberitahu bahwa ada cara untuk menghilangkan kekuatan itu, yang dimana pernyataan ini langsung mendapatkan perhatian penuh dari Rose. 

K kemudian mengajak Rose pergi ke sebuah laboratorium, dimana disana ia menjelaskan bahwa organisasi mereka telah berhasil menemukan catatan penelitian peninggalan Miranda yang mencakup penemuan Kristal Pemurnian atau Purifying Crystal yang dapat menyingkirkan Mutamycete dari inangnya. Dengan kata lain, kekuatan Rose akan menghilang ketika menyentuh Purifying Crystal. 

Lebih lanjut, K memberitahu bahwa Purifying Crystal dapat ditemukan di dalam pecahan Megamycete yang kini terkandung di dalam sebuah tabung, yang dimana pecahan itu telah menyerap memori dari orang-orang yang berada dalam jangkauan Mutamycete ataupun Megamycete dan menyimpannya di sebuah Alam Kesadaran, akan kita sebut sebagai “Realm of Consciousness”. Nah, karena Rose memiliki koneksi yang cukup kuat dengan Mutamycete dan Megamycete, ia bisa masuk ke dalam Realm of Consciousness. 

Setelah mendengar penjelasan ini dan beberapa kali diyakinkan oleh K, Rose pada akhirnya memutuskan untuk memasuki Realm Of Consciousness demi mencari Purifying Crystal. Di tengah perpindahan alam, ia mendengar berbagai hinaan yang ia terima dari teman-teman sekolahnya… …Sebelum kemudian tersadar di laboratorium yang sama, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan K. Membuka pintu keluar, Rose mendapati diri berpindah ke basement Castle Dimitrescu, dimana disana ia mendapatkan bantuan dari seseorang yang memiliki wajah persis dengan dirinya ketika ia hampir saja terbunuh oleh monster. 

Gadis itu mengenalkan diri sebagai Rose, kita panggil Rose 2, dan keduanya melanjutkan perjalanan dengan saling membantu. Sepanjang perjalanan, Rose menyadari bahwa tidak hanya 1, melainkan ada banyak sekali gadis yang memiliki wajah sama persis dengan dirinya, seperti hasil cloning, membuatnya kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi disini. 

Bagaimanapun juga, Rose 2 pada akhirnya terbunuh oleh monster bernama Face Eater yang menyerap kehidupan dari wajahnya, dan di saat Rose hampir saja terbunuh oleh Face Eater yang sama, ia tanpa sengaja mengeluarkan kekuatan dari tangan, disebut sebagai kekuatan Mutamycete, yang seketika membekukan monster itu, memberikannya kesempatan untuk melarikan diri. Namun pelariannya ini malah membawanya pada jalan buntu. 

Beruntung sebelum sekumpulan Face Eater bisa menyerangnya, butiran cahaya emas muncul dan membukakan jalan, menyelamatkan Rose dan kemudian menuntunnya keluar basement. Keluar melalui lubang perapian, Rose sedikit berbincang dengan butiran cahaya emas yang mengenalkan dirinya sebagai Michael. Michael memperingatkan Rose bahwa Realms of Consciousness adalah tempat yang berbahaya, dan untuk itu, ia menyarankannya untuk pergi dari sini selagi masih bisa. Namun Rose tidak ingin keluar sebelum berhasil menemukan Purifying Crystal, tidak memberikan Michael pilihan lain selain mengalah dan membantunya dalam perjalanan. 

Menelusuri Castle Dimitrescu, Rose mengintip ke dalam sebuah ruangan dan melihat Duke bertopeng, akan kita panggil Masked Duke, yang baru saja berhasil menangkap Rose Cloning dengan bantuan Face Eater. 

Menilai dari perkataan Masked Duke, kita tahu bahwa semua Rose Cloning memiliki tujuan yang sama dengan Rose, yaitu untuk mencari Purifying Crystal. Perhatian Rose kemudian tertuju pada Purifying Crystal yang rupanya diletakkan di ruangan itu, namun karena alasan yang sama, ia tidak sengaja menunjukkan dirinya pada Masked Duke yang langsung memerintahkan sekumpulan Face Eater untuk membunuhnya. 

Rose berlari sekencang mungkin, namun tepat di saat ia hampir saja keluar dari kastil itu, gerbang tertutup. Beruntung Michael sekali lagi membantunya dengan mempersenjatainya sebuah pistol, memungkinkannya untuk menghadapi Face Eater. 

Mencapai ruang tempat Purifying Crystal disimpan, Rose tidak lagi melihat Masked Duke dan mengetahui bahwa Purifying Crystal terkunci dalam sebuah wadah dengan mekanisme kunci berupa 3 topeng berbeda, perunggu, silver, dan emas. Untuk itu, ia harus menelusuri Castle Dimitrescu demi mencari ketiga topeng tersebut. 

Sepanjang pencarian ini, Rose dituntun oleh Michael untuk mengambil botol Flask yang dapat memberikannya kekuatan untuk menghancurkan intisari dari mold, atau intisari ini disebut sebagai Sclerotia. Dengan hancurnya Sclerotia, mold yang menghalangi jalan atau menjerat benda akan ikut hancur. Topeng perunggu terletak di sebuah patung yang sedang dijerat oleh mold, sehingga Rose segera menggunakan kekuatan barunya untuk menghancurkan Sclerotia dari mold tersebut, dan dengan begitu, ia berhasil mendapatkan topeng pertama. Melanjutkan pencarian, Rose menemukan botol Flask kedua yang memberikannya kemampuan untuk menggunakan kekuatan Mutamycete pada Face Eater, membekukan mereka untuk sesaat. Dengan berbekalkan kemampuannya ini, ia pada akhirnya berhasil menemukan topeng silver dan emas dan menggunakan ketiga topeng itu untuk membuka wadah yang mengunci Purifying Crystal. Namun tepat di saat ia mengambil kristal itu, Masked Duke menampakkan diri untuk mengungkap bahwa itu hanyalah replika dari Purifying Crystal. 

Melihat kristal hancur di tangannya, Rose terkejut, dan sebelum ia bisa melarikan diri, Masked Duke menariknya ke arena bawah tanah dan menghadapkannya pada monster Brutes dan Face Eater. Meski cukup menantang, Rose berhasil membunuh Brutes, membuat Masked Duke sangat kesal dan mengerahkan sekumpulan Face Eaters untuk membunuhnya. Melihat Rose berada dalam bahaya, Michael mengarahkannya ke tempat dimana ia melompat ke lapisan Realms of Consciousness berikutnya… 

Terbangun di taman House Beneviento, Rose sekali lagi diperingatkan oleh Michael bahwa semakin jauh ia pergi, semakin sulit untuk melarikan diri dari Realms of Consciousness. Namun Rose keras kepala, ia tetap pada pendiriannya untuk tidak keluar sebelum menemukan Purifying Crystal. 

Setibanya di House Beneviento, Rose mendapati rumah itu didekorasi khusus untuknya. Boneka monyet favorit masa kecilnya diletakkan dimana-mana, dan menurut suara gadis kecil dari radio, bila Rose ingin mendapatkan Purifying Crystal, ia harus memecahkan teka-teki boneka. Melihat teka-teki yang disediakan, Rose tahu bahwa ini adalah skenario atas trauma masa kecil yang sempat ia alami di sekolah, ketika salah seorang teman sekelasnya bernama Lucy berpura-pura ingin berteman, namun akhir-akhirnya malah membully dirinya. 

Seusai memecahkan teka-teki itu, sebuah telepon berdering, dan saat diangkat, terdengar suara gadis kecil sama yang berbicara melalui radio tadi, kini meminta Rose untuk naik elevator menemui dirinya. Sayang, elevator kehilangan sekring, memaksa Rose untuk pergi mencarinya sambil menghindari tangkapan mannequin yang dibuat berdasarkan Mia, ibunya. 

Mannequin ini akan bergerak ketika Rose tidak melihatnya. Berhasil mengambil sekring dari ruang kamar, Rose kini harus menghindari tangkapan 4 mannequin untuk sampai ke elevator dan memasang sekring, mengaktifkan kembali daya listrik elevator. 

Namun saat tombol elevator ditekan, tidaknya naik, pintu elevator malah tertutup dengan sendirinya dan Rose dibawa oleh gadis itu ke lingkup rumah yang berukuran jauh lebih besar dari dirinya. 

Disini Rose harus menghindari pengawasan sekumpulan boneka milik Donna Beneviento, sebelum akhirnya mencapai sebuah ruangan, tempat beberapa boneka besar mengejek Rose sebagai orang aneh dan berbicara soal bagaimana itu semua diturunkan dari ayahnya, Ethan. 

Tindakan ini mengingatkan Rose kembali pada perasaan trauma yang ia alami sejak kecil, ketika teman-temannya menghina dirinya. Tak kuasa menahan penderitaan itu, Ia melarikan diri dari kejaran para boneka dan diselamatkan oleh Michael… Setelah kejadian itu, Rose mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidak mengenal ayahnya, dan saat Michael bertanya, apakah ia membenci ayahnya, Rose tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena satu-satunya hal yang ia ketahui adalah kenyataan bahwa ayahnya mati demi melindungi dirinya. Ia berharap dapat mengetahui lebih banyak tentang Ethan. 

Mendengar keinginan Rose, Michael membawanya ke rumah masa kecilnya, tempat dimana Rose mendengarkan suara Ethan untuk pertama kalinya, dan mengetahui bahwa ayahnya sangat menyayanginya. 

Memori-memori yang dikenang oleh Rose di rumah itu adalah memori 16 tahun lalu ketika Ethan dan Mia sedang mempersiapkan hari ulang tahun Rose yang ke 6 bulan. Di dalam ruang kerja ayahnya, Rose menemukan sebuah catatan yang dituliskan oleh Ethan dan ditujukan padanya di hari ulang tahun… Sayang di tengah kehangatan ini, seorang bocah perempuan datang dan mengirim Rose kembali ke House Beneviento. Terungkap bocah perempuan itu adalah bocah sama yang berbicara dengan Rose di telepon tadi, dan dia adalah Eveline. 

Kembali ke House Beneviento, Eveline mengungkapkan rasa irinya karena Mia lebih memilih mencintai Rose daripada dirinya, mengingat sejak dulu, Eveline telah menganggap Mia sebagai ibunya dan satu-satunya harapan yang ia miliki adalah untuk memiliki keluarga. 

Ia kemudian memberitahu bahwa Purifying Crystal tidak ada di tempat ini, melainkan berada di lapisan Realms of Consciousness yang lebih dalam lagi, sebelum kemudian mulai menghancurkan House Beneviento dalam upaya membunuh Rose. 

Di tengah upaya pelarian, Rose tertangkap oleh Eveline yang berbicara tentang bagaimana ia ingin Ethan dan Mia untuk mati dan bergabung dengannya sebagai keluarga, namun Michael segera datang menyelamatkan Rose. 

Rose melarikan diri menggunakan elevator, dimana selama berada disana, Michael memberitahu bahwa semua masalah yang timbul di House Beneviento adalah perbuatan Eveline. Untuk itu, satu-satunya cara untuk menghentikan semua ini adalah dengan menghadapinya. 

Mengikuti arahan Michael, Rose menggunakan kekuatannya pada Eveline, dan setelah beberapa kali melakukan itu, Eveline berhasil dilemahkan, memberikan Michael kesempatan untuk menakhlukkannya. 

Eveline menangis dan putus asa, mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mencintainya karena ia tidak berharga. Namun ketika Rose hendak menenangkannya, Eveline langsung melemparnya dan bersiap untuk membunuhnya. Beruntung sebelum terkena serangan, sesosok bayangan pria datang dan berhasil mendorong Rose jatuh ke lapisan Realms of Consciousness yang lebih dalam, mendesaknya untuk menemukan Purifying Crystal… 

Rose terbangun dan mendapati dirinya berada di Village, dimana disana ia sadar bahwa bayangan pria yang menyelamatkannya memiliki suara yang sama dengan ayahnya, sehingga ia sampai pada kesimpulan bahwa malaikat pelindungnya, Michael adalah ayahnya, Ethan. Inilah kenapa Michael selalu membantu Rose dalam perjalanannya, tidak peduli seberapa keras kepalanya Rose. 

Mengetahui bahwa selama ini ayahnya selalu berada di sisinya, Rose bertekad untuk pergi mencari Purifying Crystal. Di tengah perjalanan, ia mencapai sebuah gua dan menemukan beberapa catatan penelitian milik Miranda yang akan mengungkap seluruh misteri yang belum terjawab. 

Melalui catatan penelitiannya, Miranda menjelaskan bahwa Megamycete bisa menyerap memori atas seluruh makhluk hidup yang berada di jangkauannya. Namun tidak semua makhluk hidup yang terserap ke dalam Realms of Consciousness bisa mengendalikan diri mereka. Hanya orang yang memiliki koneksi kuat dengan Mutamycete selama hidup saja yang bisa mengendalikan dirinya di dalam Realms of Consciousness. 

Pernyataan ini menjelaskan kenapa Ethan dan Rose bisa mengendalikan diri mereka di alam ini, tidak lain karena Ethan telah terinfeksi Mutamycete, sedangkan Rose terlahir dari kedua orang tua yang telah terinfeksi dengan jamur itu, membuat keduanya memiliki koneksi yang kuat dengan Mutamycete. 

Lebih lanjut, Miranda menjelaskan bahwa meski ia sudah mati, hanya tubuh fisiknya saja yang menghilang, kesadarannya terserap masuk ke dalam Megamycete beserta dengan ilmu yang telah ia pelajari selama hidup. Dengan begitu, disini ia bisa melanjutkan tujuan utamanya selama hidup, yaitu untuk membangkitkan putrinya yang telah lama mati, Eva, karena kesadaran Eva juga terserap ke alam ini. Dan ia juga masih percaya bahwa wadah yang sempurna untuk putrinya adalah Rosemary Winters. 

Dalam upaya menciptakan wadah bagi Eva, Miranda melakukan sebuah eksperimen, dimana ia bermain-main dengan kesadaran manusia yang terserap ke dalam Realms of Consciousness dan mencoba membangkitkannya sebagai sebuah entitas. Namun hasil eksperimennya selalu berujung dengan kegagalan, entitas memang terbentuk tapi mereka selalu kehilangan sebagian wajahnya. 

Karena Miranda percaya Rose adalah wadah yang sempurna bagi putrinya, ia sudah mencoba melakukan eksperimen itu pada kesadaran Rose. Tapi kalau kalian bertanya, bagaimana bisa kesadaran Rose ada di Realms of Consciousness, bahkan sebelum Rose masuk ke dalamnya? Ini sebenarnya sudah dijelaskan di awal tadi. Megamycete bisa menyerap memori atas seluruh makhluk hidup yang berada di jangkauannya. Berhubung Rose memiliki koneksi yang sangat kuat dengan Mutamycete, maka tanpa disadari, memori atau kesadarannya sudah terserap ke dalam sana. 

Nah, Miranda memanfaatkan kesadaran Rose untuk menciptakan entitas manusia, berharap dengan begitu, ia bisa menggunakannya sebagai wadah bagi Eva. Namun hasil dari eksperimennya ini tetap saja berakhir dengan kegagalan. Karena kurang ideal, Rose Cloning tidak bisa menjadi wadah bagi Eva. Rose Cloning yang gagal ini bisa kita lihat di awal permainan, ketika Rose berada di basement Castle Dimitrescu. Seperti yang dideskripsikan oleh Miranda, sebagian wajahnya menghilang. 

Setelah beberapa kali mengulang eksperimennya, Miranda akhirnya berhasil menciptakan replika Rose yang memiliki bentukan fisik persis dengan Rose asli, kini tanpa celah sama sekali. Wajah dan tubuhnya sama persis, tapi tidak memiliki kekuatan. Kenyataan ini membuat replika Rose atau yang kita panggil sebagai Rose Cloning tidak cocok untuk dijadikan wadah bagi Eva. 

Namun kegagalan itu tidak membuat Miranda menyerah, ia terus berusaha melakukan replika pada Rose dengan harapan ada satu dari mereka yang cocok untuk dijadikan sebagai wadah. Inilah yang menjelaskan kenapa Rose menemukan banyak sekali Rose Cloning di Castle Dimitrescu. Itu adalah hasil dari kegagalan eksperimen yang dilakukan oleh Miranda. 

Suatu saat ketika Miranda sedang melakukan eksperimen terhadap Rose Cloning, ia mendapati bahwa ketika Rose Cloning dihadapkan pada teror yang sangat ekstrem, mereka akan menunjukkan beberapa kemiripan terhadap kemampuan Rose asli. 

Untuk itu, ia menciptakan entitas mengerikan dari kesadaran Duke, sang Merchant, dan menamainya sebagai “Masked Duke”. Ini menjelaskan bahwa Masked Duke yang ditemui oleh Rose di Castle Dimitrescu bukan Duke asli, melainkan entitas mengerikan yang diciptakan oleh Miranda. Bisa dibuktikan dari sebuah catatan yang ditulis oleh Masked Duke. 

Ia mengatakan bahwa ia tidak mengerti siapa dirinya dan kenapa ia berada disana. Tapi untuk apa Miranda menciptakan Masked Duke? Miranda menciptakan Masked Duke untuk memberikan teror bagi Rose Cloning, berharap dengan begitu, ia bisa menemukan Rose Cloning yang memiliki kekuatan Mutamycete, seperti Rose asli, karena semakin mirip dengan Rose asli berarti tingkat kecocokan untuk dijadikan wadah bagi Eva semakin besar. 

Untuk melakukan itu, Miranda memberikan Masked Duke kekuatan berupa liquid Void, memungkinkannya untuk memanggil monster Face Eater. Hal ini menjelaskan kenapa selama Rose menelusuri Castle Dimitrescu, ia kerap kali melihat Rose Cloning dalam keadaan tak bernyawa atau sedang diburu oleh Masked Duke. 

Upayanya dalam menggunakan Masked Duke pun terbukti kurang efektif, karena hingga saat catatan itu ditulis, Miranda belum menemukan satupun Rose Cloning yang menyerupai Rose asli dan dapat digunakan sebagai wadah Eva. Untuk itu, ia kini hanya bisa berharap dapat memancing Rose asli masuk ke dalam Realms of Consciousness. 

Melalui catatan terakhir yang bisa ditemukan disana, Miranda berbicara tentang bagaimana di tengah ia melakukan eksperimen terhadap kesadaran manusia, ada penyusup yang masuk ke dalam Realms of Consciousness dan mengganggu pekerjaannya. Penyusup itu adalah Eveline. 

Sama seperti Rose dan Ethan, Eveline bisa menggerakkan kesadarannya di Realms of Consciousness, dan hal ini bisa terjadi karena ia diciptakan oleh organisasi the Connection menggunakan mold, membuatnya memiliki koneksi yang sangat kuat dengan Mutamycete. 

Tujuan kedatangannya di alam ini adalah untuk membunuh Rose karena ia iri Mia yang ia anggap sebagai ibunya, lebih mencintai Rose daripada dirinya. Untuk itu ketika Rose masuk ke dalam House Beneviento, ia sengaja menyingkirkan Ethan, membiarkan Rose berjuang seorang diri untuk beberapa saat sebelum Ethan berhasil kembali ke sisi Rose. 

Setelah mempelajari semua ini, Rose berjalan lebih jauh hingga akhirnya menemukan Purifying Crystal. Benar saja, ketika ia menyentuhnya, kekuatan Mutamycete terserap masuk ke dalam kristal itu, meninggalkannya tanpa kekuatan sama sekali, layaknya gadis normal. 

Namun tak lama setelah itu, Miranda muncul tepat di hadapannya dan mengungkapkan bahwa semuanya sudah berjalan sesuai dengan rencananya. Miranda menjelaskan bahwa ia tidak akan mampu mengalahkan Rose jika masih memliki kekuatan Mutamycete, sehingga ia memutuskan untuk memancingnya masuk ke dalam Realms of Consciousness untuk menyentuh Purifying Crystal agar kekuatannya menghilang. Dengan begitu, kini ia bisa menggunakan tubuh Rose sebagai wadah untuk membangkitkan Eva. 

Mendengar ini, Rose kebingungan, karena setahunya, orang yang memintanya untuk masuk ke dalam Realms of Consciousness adalah K, namun Miranda segera mengungkapkan bahwa K yang ditemui oleh Rose di taman dan laboratorium hanyalah ilusi yang sengaja ia ciptakan agar Rose terpancing untuk masuk ke alam ini. Setelah mengungkapkan semua itu, Miranda bersiap menyerang Rose, namun Ethan ikut campur dan mengajak Rose untuk melarikan diri dari gua itu. 

Sepanjang upaya pelarian, Rose bertanya kenapa Ethan sebelumnya mengenalkan diri sebagai Michael, dan Ethan menjawab bahwa itu sengaja ia lakukan agar situasi tidak menjadi semakin rumit, mengingat alasan kedatangan Ethan pertama kali sebagai Michael adalah untuk meyakinkan Rose pergi dari alam ini. 

Sial sejauh apapun mereka berlari, Miranda berhasil menyusul, memaksa Ethan untuk menahannya sembari meminta Rose untuk keluar dari alam ini dan menjalani hidup normal. 

Rose berlari menjauh dari sana, namun langkah kakinya terhenti ketika mendengar jeritan ayahnya yang tertusuk oleh Miranda. Setelah mengumpulkan keberanian, Rose memutuskan untuk membanting Purifying Crystal, menyerap kembali kekuatan Mutamycete-nya dan menghadapi Miranda. Rose mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghadapi Miranda, namun kekuatannya segera terbukti kurang ampuh ketika Miranda terbang dan melemparkan bola-bola mold, seketika melemahkan Rose. 

Di saat-saat ini, Ethan memberikan kekuatannya pada Rose, memungkinkannya untuk menakhlukkan Miranda, menghancurkan kesadarannya untuk selamanya… Rose dan Ethan kemudian berbagi momen terakhir bersama… 

Rose terbangun kembali di laboratorium dan menemukan cincin pernikahan Ethan di tangannya, yang dimana cincin ini telah diberikan padanya oleh Chris sejak ia masih kecil. Kini ia tahu ayahnya akan selalu ada di sisnya. 

Beberapa saat kemudian, Rose memutuskan untuk bergabung ke dalam Hound Wolf Squad. Ia mengambil buku Village of Shadows dan bunga untuk kemudian diletakkan di atas makam ayahnya. Di tengah ia berbicara dengan Ethan, seorang agen datang menjemputnya dan dengan bercanda menyebut Rose sebagai Eveline. 

Marah, Rose mengancam akan menyakitinya dengan kekuatan yang bahkan Chris belum ketahui. Kemungkinan kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan Mutamycete yang kini sudah menjadi lebih kuat lagi setelah diberikan oleh Ethan. Ia kemudian masuk ke dalam mobil dan berangkat dari sana. Sementara itu, sosok seorang pria terlihat sedang berjalan dari kejauhan. 

Shadows of Rose DLC berperan sebagai jembatan antara event di Resident Evil Village dengan Post Credit Scene. Sayang sekali, wajah Ethan masih disembunyikan dan sosok orang yang terlihat sedang berjalan dari kejauhan masih belum jelas. Begitulah kisah Resident Evil Village: Shadows of Rose DLC. 

Sebuah kisah yang berfokus pada Rosemary Winters, namun masih terkait erat dengan kejadian di RE Village, yaitu niat jahat Miranda untuk menggunakan Rose sebagai wadah demi membangkitkan Eva. 

Blogger Toraja
Blogger Toraja Menulis adalah bekerja untuk keabadian, semua orang akan mati kecuali karyanya
close