Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Arti Anamnesis? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Selamat datang di situs Blogger Toraja.

Pada pembahasan kali ini, Blogger Toraja akan memaparkan apa arti anamnesis dalam dunia Teologi yang mencakup apa itu anamnesis? Apa yang dimaksud anamnesis? Serta anamnesis dalam Alkitab. Yuk langsung saja disimak pembahasannya berikut.

Apa Arti Anamnesis?

Anamnesis berasal dari bahasa Yunani yang jika diterjemahkan secara harfiah dapat berarti penenangan, pengingatan, atau memanggil kembali.

Oleh karena itu, anamnesis bisa diartikan sebagai:

  1. Pengingatan atas hal yang sudah terjadi
  2. Rumusan pengantar Ekaristi / Perjamuan Kudus sesuai dengan sabda Kristus pada perjamuan malam (Luk. 22:19, 1 Kor. 11:24-25), agar umat menghayati dan mengalami penyelamatan yang dikerjakan-Nya sekali untuk selama-lamanya.
  3. Bagian dari liturgi yang mengenang atau memperingati sengsara, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus.

Apa Itu Anamnesis menurut KBBI?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anamnesis lebih merujuk ke istilah dalam dunia kesehatan, bukan Teologi. Menurut KBBI, anamnesis adalah: (1) keterangan tentang kehidupan seseorang (klien) yang diperoleh melalui wawancara dan sebagainya. (2) riwayat orang sakit dan penyakitnya pada masa lampau.

Anamnesis dalam Alkitab

Anamnesis digunakan dalam Lukas 22:19 dan 1 Korintus 11:24-25 sebagai bagian dari perintah Yesus untuk mengingat-Nya berkaitan dengan Perjamuan Malam terakhir.

Anamnesis dibedakan dari mneme / memori sebagai "penghidupan kembali kesan yang hilang dengan sebuah tindakan atau kehendak tertentu".

Ada sebuah unsur aktifd dalam kata anamnesis, itu dapat membawa pengertian tentang membawa sesuatu kembali kedalam kesadaran dan kumpulan ingatan atau aksi. 

Di Perjanjian Baru, kata anamnesis memiliki makna yang lebih dalam dibanding sekedar proses untuk membawa kembali sesuatu kedalam pikiran.

Dalam beberapa pemakaian, memanggil kembali juga dapat menyerang seseorang (Mat. 5:23), atau mendampingi secara konstan (1 Kor. 11:12).

Kitab Ibrani juga mencatat bahwa  Allah yang dipikirkan oleh manusia berarti bahwa Allah juga bersama-sama dengan orang-orang, tetapi orang juga dapat meninggalkannya (Ibr. 2:5-8). Ingatan tentang kata-kata Yesus tetap tinggal meskipun Yesus sudah bangkit.

Ingatan komunitas Yohanes mengusulkan bahwa perkataan-perkataan Yesus dan pengajaran-Nya hanya diingat, dipelihara dan dipercaya oleh murid-murid sesudah kebangkitan (Yoh. 2:22; 12:16).

Pengajaran para rasul juga meminta pemanggilan ulang. Paulus misalnya meminta Timotius untuk membawa tradisi ingatan dalam cara Paulus mengajar di setiap jemaat (1 Kor. 4:17).

Dalam Teologi, anamnesis erat kaitannya dengan Perjamuan Kudus yaitu peringatan akan Kristus yang dikerjakan dalam pengenangan yang utuh akan Dia, kehidupan-Nya, pekerjaan, kematian, dan kebangkitan-Nya sampai kenaikan-Nya  dan dikirimnya Roh Kudus.

Anamnesis juga diyakini menjadi dasar dan sumber dari seluruh doa umat Kristen, itu bergantung pada Tuhan yang bangkit, yang terutama ditunjukkan dalam doa Perjamuan Kudus.

Dalam pengenangan akan kehadiran Kristus yang nyata dalam perjamuan Kudus, ingatan akan Kristus menuntut kita juga untuk mengingat mereka yang menderita dan terpinggirkan sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap orang lain. 

Referensi: Kamus Gereja & Teologi Kristen. (2022). BPK Gunung Mulia, Jakarta

Blogger Toraja
Blogger Toraja Menulis adalah bekerja untuk keabadian, semua orang akan mati kecuali karyanya
close