Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Perkembangan Filsafat India

Selamat datang di situs Blogger Toraja.

Filsuf dan sastrawan RabindranathTagore (1861-1941) berpendapat bahwa filsafat India berpangkal pada keyakinan bahwa ada kesatuan fundamental antara manusia dan alam, harmoni antara individu dan kosmos. 

Orang India tidak belajar untuk "menguasai" dunia, melainkan untuk "berteman" dengan dunia. Perkembangan filsafat India dapat dibagi menjadi lima periode besar yakni zaman Weda, Skeptisisme, Puranis, Muslim dan Modern.

Nah pada artikel kali ini, Blogger Toraja akan membahas mengenai sejarah perkembangan filsafat di India. Yuk langsung saja disimak uraiannya berikut.

Zaman Weda (2000-600 SM)

Pada zaman ini terdiri atas masa terbentuknya literatur suci, masa rite korban dan spekulasi mengenai korban, masa refleksi filsafat dalam Upanisad. Bangsa Aryan masuk India dari utara pada tahun 1500 SM. Literatur suci mereka disebut "Weda", Weda terdiri atas "Samhita", "Brahmana", "Aranyaka" dan "Upanisad". 

Samhita memuat Rigdewa (kumpulan pujian-pujian), Samaweda (himne-himne liturgis), Yajurweda (rumus-rumus korban) dan Artharwaweda (rumus-rumus magis). Komentar semua itu disebut "Brahmana", "Aranyaka" dan "Upanisad". Terpenting untuk filsafat India adalah Upanisad. Tema Upanisad adalah ajaran tentang hubungan Atman dan Brahman.

Zaman Skeptisisme (200SM-300SM)

Zaman ini terdapat beberapa hal penting, seperti reaksi terhadap ritualisme dan spekulasi, Buddhisme dan Jainisme, "kontraretormasi dalam bentuk enam sekolah ortodoks, "Saddharsana". Suatu reaksi terhadap ritualisme imam-imam maupun terhadap spekulasi berhubungan dengan korban para rahib.

Yang terpenting dalam Buddhisme adalah ajaran Gautama Buddha yang memberi pedoman praktis untuk mencapai keselamatan.

Zaman Puranis (300-1200)

Tahun 300, Buddhisme mulai lenyap dari india. Pemikarin India "abad pertengahan"-nya dikuasai spekulasi teologis, mengenai inkarnasi-inkarnasi dewa-dewa. 

Contoh ceritera dua epos besar adalah Mahabharata dan Ramayana. Perkembangan karya-karya mitologis, terutama berhubungan dengan Siva dan Wisnu.

Zaman Muslim (1200-1757)

Pengarang sya'ir Kabir mencoba memperkembangkan suatu agama universal, Guru Nanak (pendiri aliran Sikh), yang mencoba menyerasikan Islam dan Hinduisme.

Zaman Modern (setelah 1757)

Pengaruh Inggris di India mulai tahun 1757 memperlihatkan perkembangan kembali dari nilai-nilai klasik India, bersama dengan pembaruan sosial.

Nama terpenting adalah Raja Mohan Roy (1772-1833), yang mengajar suatu monoteisme berdasarkan Upanisad dan suatu moral berdasarkan khotbah di bukit dari Injil, Vivekananda (1863-1902), yang mengajar bahwa semua agama benar, bahwa agama Hindu paling cocok untuk India, Gandhi (1869 1948), dan Rabindranath Tagore (1861-1941), pengarang sya'ir dan pemikir religius yang membuka pintu untuk ide-ide dari luar. 

Radhkrishnan (1988-1975) mengusulkan pembongkaran batas-batas ideologis untuk mencapai suatu sinkretisme Hindu - Kristiani dan dapat berguna sebagai pola berpikir masa depan seluruh dunia. 

Filsafat India dapat belajar dari rasionalisme dan positivisme Barat. Filsafat Barat juga dapat belajar dari intuisi Timur mengenai kesatuan dalam kosmos dan mengenai identitas mikrokosmos dan makrokosmos. Filsafat Barat terlalu duniawi sedangkan filsafat Timur terlalu mistik.

Sebagai kontra-reformasi, muncul dalam Hinduisme resmi enam sekolah ortodoks (disebut "ortodoks", karena Buddhidme dan Jainisme, yang tidak berdasarkan Weda, dianggap bidaah). 

Keenam sekolah ini, "Saddharsana", adalah Nyaya, Waisesika, Samkhya, Yoga, Purwa-Mimamsa, dan Ynana (atau Uttara-Mimamsa). Yang terpenting dari sekolah Samhkya dan Yoga.Yoga dari kata "juj", "menghubungkan', mengajar suatu jalan ("marga") untuk mencapai kesatuan dengan ilah. 

Samkhya (artinya "jumlah", "hitungan") adalah darsana paling tua, yang mengajar sebagai tema terpenting hubungan alam - jiwa, kesadaran - materi, hubungan "Purusa" - "Praktiri'.

Referensi

Suharyanto, Carolus dan Raja Aloan Tumanggor. (2017). Pengantar Filsafat untuk Psikologi. Yogyakarta: PT Kanisius.
Blogger Toraja
Blogger Toraja Menulis adalah bekerja untuk keabadian, semua orang akan mati kecuali karyanya
close